Pabrik Keju Pertama di Tanjungsari

PARA peternak sapi perah di kawasan Tanjungsari dan sekitarnya yang tergabung dengan koperasi serba usaha (KSU) Tandangsari boleh berbangga. Upaya mereka membangun pabrik pengolahan susu pasteurisasi dan keju menjadi kenyataan. Apalagi pabrik pembuat keju ini merupakan yang pertama di Indonesia.

            Di Kecamatan Pamulihan dan Tanjungsari ini memiliki kelompok ternak sapi yang sudah mampu menghasilkan susu sebanyak enam  liter per hari dari satu ekor sapi.

            Dari kuantitas produksi yang bagus tersebut, susu sapi tak hanya digunakan untuk konsumsi susu saja, melainkan dijadikan bahan baku untuk produk lain yakni keju. Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari, Kecamatan Tanjungsari, yang mencoba menangkap peluang ini mencoba bekerjasama dengan Unpas yang sedang memiliki program kejura (keju rakyat) atau keju yang dibuat oleh, untuk, dan dari rakyat.

            Keju memang cukup asing bagi masyarakat kebanyakan. Tapi dengan berdiring pabrik keju ini merupakan satu usaha untuk memperkenalkan keju yang dibuat dari susu sapi yang ada di daerah ini. “Keju yang diproduksi oleh rakyat yang berasal dari komunitas peternak sapi,” kata Syarif Asslam penanggungjawab pabrik.       

            Syarif menyebutkan keju selain karena harganya mahal, rasanya juga masih belum bersahabat dengan lidah orang Indonesia. “Sebenarnya keju yang sarat akan gizi ini tergolong cukup mudah untuk diproduksi,” katanya.

            Keju adalah makanan olahan susu yang rasanya masih asing di lidah orang Indonesia termasuk masyarakat Jawa Barat. Namun, keju yang sarat gizi karena kandungan protein dan kalsiumnya lebih tinggi dari segelas susu ini harus dibiasakan dikonsumsi masyarakat, mengingat pembuatan keju relatif tak sulit apalagi jika ditunjang dengan bahan baku yang bagus dan melimpah yaitu susu sapi berkualitas.

            Syarif menyebutkan produksi susu yang dihasilkan kelompok tani ini sangatlah bagus karena mengandung lemak (fat) dan protein yang tinggi, bahkan dibandingkan dengan produksi susu di kawasan peternakan sapi perah di wilayah Bandung Utara.

            Pabrik ini telah berjalan sejak enam bulan lalu dan telah menghasilkan keju mature atau keju yang sudah diperam (disimpan dalam ruangan bersuhu 4 derajat celcius) minimal enam bulan. Sementara keju yang baru diperam selama 3-4 bulan disebut sebagai keju olahan atau proses atau cheese.

            Pabrik ini berkapasitas produksi keju sebanyak 1 ton per bulan. Namun karena jadwal kerja yang belum terlalu teratur dan hanya disediakan satu shift kerja, sehingga setiap harinya hanya mampu memproduksi kurang lebih 30 kg saja. Namun karena untuk mendapatkan keju mature membutuhkan waktu lama, maka keju cheese atau olahan ini dicampur dengan keju mature dengan melelehkan kembali keduanya dan kemudian diperam lagi.

            “Kedua jenis keju ini kandungan gizinya sama, hanya rasanya dan aromanya yang berbeda,” jelas Syarif yang menyebutkan bahwa keju mature lebih gurih dan harum dibanding keju cheese.

            Keju-keju hasil produksi pabrik ini akan diberi merk dagang Kejura dan Q-tanz. Kejura merupakan akronim  keju rakyat yaitu keju yang diproduksi oleh rakyat yang berasal dari komunitas peternak sapi.  Namun kedua merek ini belum bisa dipasarkan karena proses branding-nya  masih belum selesai.

            Seluruh pengolahan keju ini dilakukan oleh para peternak sapi yang tergabung di bebeberapa Kelompok Tani Ternak dan anggota KSU Tandangsari dengan dibantu oleh pata teknisi dari Unpas dan tenaga ahli lainnya.

            Seorang tenaga ahli yang dulunya bekerja di salah satu perusahaan keju terkenal menyebutkan bahwa nantinya Kejura dan Q-Tanz ini akan bersaing di pasaran.

            “Gizi sama dan harga lebih murah karena buatan Indonesia dengan pengadaan bahan baku yang mudah, murah, dan banyak,” kata Syarif.

            Pabrik yang dibangun di tanah seluas kurang lebih 400 meter persegi ini diresmikan Gubernur Dany Setiawan awal Maret di Aula KSU Tandangsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari. Menurut Dany, pabrik ini merupakan pabrik keju pertama di Indonesia. Ia mengakui bahwa susu yang dihasilkan dari kelompok ternak di KSU Tandangsari sangat bagus, bahkan bila dibandingkan dengan produk susu dari peternakan sapi perah di daerah Bandung Utara.

 

vera suciati